Enter Your Slogan Here: Lorem Ipsum Semblar un Simplificat Quam un Skeptic!

Tuesday, January 18, 2011

Bismillah dan Alhamdulillah :)

Hari ini banyak kejadian menggembirakan:


#1--> Hari pertama mulai ngajar lagi di Cilandak. Aku kangen Riza dan Yema, dua muridku yang menggemaskan itu ^^

#2--> Riza dan Yema terlihat senang menerima hadiah kecil dariku :)

#3--> Ritual saat pertama kali ngajar kembali setelah dipisahkan oleh liburan tadi terjadi lagi: pelukan sama Yema, erat-erat! >,<

#4--> Saat maghrib, karena aku lagi ga shalat, aku sempatkan diri cek SIAK kala Riza shalat berjamaah di bawah. Aku buka SIAK tanpa harapan, sungguh. Ternyata status akademikku sudah berubah, aku dinyatakan LULUS.. :)

#5--> Segera kasih tau siapapun yang lewat saat itu: Kanin jadi korban pertama kegiranganku ^^

#6--> Sempatkan diri sujud syukur.

#7--> Segera sms mamah papah mengabari kepastian wisudaku di 5 Feb mendatang :)

#8--> Sampai rumah, sungkem sama papa mama, papa elus-elus kepalaku :)

#9--> Tumben banget Riza nyapa aku di FB, hihi. Sekadar menanyakan apakah aku sudah pulang :)

#10--> Perjalanan pulang ke Depok dari Cilandak tadi, aku dapat Patas AC dalam waktu menunggu yang relatif singkat :)




Bismillah, insya Allah aku resmi menyandang gelar sarjana dan akan diwisuda 5 Februari 2011. Alhamdulillah atas kemudahan yang Allah berikan selama ini padaku. Semoga ilmu ini barokah, dan semoga Allah melancarkan jalanku atas niat memperdalam Bahasa Cina langsung di negerinya, secepatnya. Amin.




Sarah Hazimah, S. Hum





Sunday, January 16, 2011

Future

Hey ho! I'm coming back again, now after the second heartbreak. I wonder why I could fall in love (well not exactly love but almost into it laaa) so easily! hahah :p


Tapi kita sekarang mo ngomongin masa depan dulu. Take a deep breath.. here we go!

Jadi ceritanya, insyaAllah aku mo lulus dan wisuda Februari mendatang. Itu ga sampe satu bulan lagi lho dr sekarang. Aku skrg masih nungguin status siak berubah jadi "lulus" lalu baru bisa daftar wisuda online. Dapatkah kau membayangkannya? (Terjemahan bebas can you imagine? haha) Kayak yi zhuang yan (eh ini bener sekejap mata bukan ya? ouch lupaaaa!)  dan sekarang aku udah melewati 7 semester di FIB UI. Sastra Cina tercintahh. hihi. The good news is, aku insyaAllah akan duduk di bangku bertuliskan Cum Laude saat wisuda nanti! Amin amin ya Allah, lancarkanlah..

Tentang masa depan. Ngapain abis lulus? Well yaaa aku masih bingung gimana my future will be. Rencana terdekat adalah mo apply beasiswa ke Taiwan utk memperdalam Chinese 1 tahun di sana. Bingung mo apply for course apa s2 sekalian, tp I dont think I can make such karya ilmiah kaya thesis jd sudahlah ya course aja. Bahkan aku hindari skripsi, why should I even make thesis? Bete deh :( Jd besok Senin, insyaAllah aku ma Mujha mo ke kantor imigrasi bikin paspor. Eh ngurusin apply beasiswa ini ribed lho, aku mesti harus ke teto dulu sama temen2, ntar dikhawatirkan juga bakal harus medical check up dan jangan kira itu murah lho. huhu. Kemarin uda cari2 kertas hasil toefl itp yg kuikutin november 2009 lalu, dan alhamdulillah ketemu, like a miracle. Dan karena aku suka lupa thd angka, let me write down here that my score for ITP yg kemarin itu aku dpt 570, cukup bagus lha yaa... Jd ada ancang2nya kl besok2 mo ikutan tes toefl, I know my own record to break.

Good news selanjutnya, PA tercintaku, Ibu Ina, kemarin Jumat kirim sms ngabarin ada lowongan jadi pengajar tetap di UNS. No no bukan Solo, tapi Surabaya. Katanya mungkin aku bisa jd PNS lalu dpt beasiswa S2. Personally sih yaaa aku ga tertarik jadi pengajar. Makanya selama ini ambil privat aja. Walaupun ga kupungkiri ada kepuasan tersendiri saat ngajar public yg ga kudapat saat ngajar privat, hehe. Tapi aku selalu membayangkan mau kerja dgn komputer ajaaah :( ogah gitu berhadapan lgsg dengan byk orang. Heeuufthh.... Tapi ya tapi, rupanya setelah kubilang mama papa, mereka bilang coba ambil aja. Papa bilang kesempatan ga dtg 2x. Baiklah we'll see aja lah ya gmn ntar jadinya.. *see? phlegmatis banget dah!

Nah jadi segitu ceritanya. Aku harus tetep move on abis lulus ntar, ga jadi kasih waktu buatku xiuxi xiuxi santai2 dulu, bisa2 ntar malah keterusan! Mumpung masih muda, you gotta pursue what you should be pursuing kan. haha. Weile geng hao de weilai, yao yizhi yizhi jiayou ba!!!


*satu masalah lagi nih ya tak bocorin: sinopret blom beres2 dan masih akan menghantuiku bahkan setelah aku insyaAllah diwisuda nanti! uughhh,, like a nightmare! :O




Friday, January 7, 2011

Langsing Tak Mungkin Langsung

  •  
  • Hartinah bangga seperti mendapat piala. Belasan celana jins perempuan 44 tahun itu kembali pas di badan setelah berbulanbulan harus diparkir bersama kamper pewangi di dalam lemari. Tubuhnya sempat terus membengkak, dari 60 kilogram menjadi 72 kilogram. Ukuran pinggang celananya naik, dari 3233 ke 3436. Namun, setelah dia menenggak obat pelangsing selama dua bulan, alakazam, berat badannya turun menjadi 62 kilogram.
    Itu cerita tiga bulan lalu. Kini tubuh Tina begitu panggilan pedagang bahan kimia di Kampung Melayu, Jakarta, itu kembali membengkak. Sebab, dia berhenti minum obat pelangsing yang direkomendasikan banyak orang itu. "Saya sulit tidur. Rasanya seperti minum obat flu dalam dosis besar," ujarnya. Jantungnya juga berdebar lebih keras.
    Dalam kemasan obat yang dikonsumsi Hartinah, ditulis khasiat: menurunkan berat badan, mengurangi nafsu makan dan rasa lapar, menjaga berat badan, serta mengecilkan perut. Juga tak lupa dituliskan dengan huruf tebal: alami, dan tanpa efek samping!
    Lain lagi yang dialami Kesih, 56 tahun. Ibu tiga anak itu merasa sakit kepala dan mual setelah minum obat pelangsing yang dipesan lewat sebuah harian terbitan Ibu Kota. "Saya khawatir sakitnya merembet ke organ tubuh lain. Saya langsung berhenti," katanya.
    Beruntung Kesih segera sadar. Seorang pasien dokter Ari Fahrial Syam, ahli penyakit dalam dan konsultan Gastroentero Hepatologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, bahkan harus menjalani cuci darah sepekan sekali. "Ginjalnya rusak garagara mengkonsumsi obat pelangsing enam bulan terusmenerus," kata Ari.
    Tubuh ramping yang selalu diidentikkan dengan kecantikan tetap menjadi dambaan banyak orang, terutama perempuan. Namun tetap saja orang berpikir semua itu bisa dicapai dengan cara instan. Orang kaya raya bisa menggunakan cara operasi sedot lemak. Tapi, bagi yang tidak terlalu banyak dana, menahan lapar dan mengkonsumsi obat pelangsing "her-bal" biasanya menjadi jalan keluar.
    Sayangnya, pengetahuan orang yang ingin langsing itu sangat terbatas. Mereka merasa aman dengan label pelangsing: herbal, natural, dan tanpa efek samping. Padahal kenyataannya tidak seaman itu. Ditariknya beberapa merek obat pelangsing, seperti Qianji, Lasmi, Sera, Sulami, Li Da Dai Dai Hua Jiao, dan New Pro Slim, oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, pekan lalu, membuktikan bahwa semua klaim tersebut bual belaka.
    Menurut Kepala Badan Pengawas, Husniah Rubiana Thamrin Akib, penarikan itu berdasarkan pengawasan, uji petik, dan tes laboratorium selama setahun ini. Hasilnya, kapsulkapsul itu mengandung sibutramin hidroklorida, zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut jantung atau hipertensi, sulit tidur, kejangkejang, dan penglihatan kabur. Badan Pengawas, menurut Husniah, mendapat beberapa laporan dari rumah sakit bahwa ada korban meninggal lan-taran minum obat tersebut. Akibat yang di-timbulkan antara lain lambung jebol dan muntah darah.
    Menurut farmakolog senior dari Fa-kultas Kedokteran Universitas Indonesia, Iwan Darmansjah, penggunaan obat pelangsing sebenarnya sudah marak sejak akhir 1940an. "Waktu itu, obat yang digunakan adalah deksedrin. Obat tersebut sudah tak dibuat lagi karena berbahaya," katanya.
    Menurut profesor berusia 78 tahun ini,- menggunakan obat pelangsing tubuh adalah tindakan bunuh diri. Obat pelangsing awalnya masuk lewat da-rah, lalu ke otak dan menekan saraf nafsu makan. Efek selanjutnya adalah kekurangan gizi. Kalau digu-nakan terus, obat- itu akan merusak tubuh, tapi susah dihentikan karena menimbulkan kecanduan. "Harus dilarang sama sekali, karena membahayakan seluruh organ tubuh manusia," ujarnya.
    Menurut Ari Fahrial, beberapa pasien yang menghentikan konsumsi obat pelangsing malah naik berat badannya secara tak terkontrol, seperti yang di-alami Hartinah. "Yang berbahaya, obat pelangsing digunakan untuk menekan metabolisme tubuh. Orang menjadi buang air terusmenerus, berkeringat berlebihan, dan sebagainya," ujarnya.
    Kebanyakan obat pelangsing menggunakan zat untuk obat penyakit lain, seperti sakit kepala, mual, diare, asma, dan hipertensi. "Yang dicari efek sam-ping obat itu agar bisa menahan nafsu makan," kata Ari. Maka tak aneh, dengan memi-numnya, badan malah rusak, dari kekurangan asupan gizi, rusak ginjal dan hati, insomnia, gelisah, mencret, hingga meningkatnya denyut jantung. Akibat lebih parah adalah kerusakan saraf otak yang menyebabkan stroke, malnutrisi, serta gangguan ginjal dan lever.
    Dalam beberapa kasus, menurut Ari, dokter memang memberikan obat diet, yaitu obat antienzim lemak. Gunanya menyerap lemak pada makanan, sehingga si penyebab kegendutan itu tak parkir nyaman dalam tubuh. Itu pun harus dilihat secara menyeluruh faktor risi-konya, seperti gula darah, koleste-rol, dan asam urat. "Faktor risiko dulu harus diselesaikan," ujar Ari.
    Dia sepakat dengan Iwan, mengurangi berat badan itu perlu, tapi dengan cara alami, yaitu mengurangi asupan makanan, terutama karbohidrat dan lemak. Lagi pula, setelah 20 tahun, -menurut Ari, seseorang tak butuh lagi asupan makanan berlebihan, karena relatif sudah tak tumbuh lagi. "Asupan harus sesuai dengan aktivitas," ujar Ari.
    Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penurunan berat badan tak dapat dilakukan secara instan, tapi mesti dengan terapi jangka panjang. Kalaupun terjadi pengurangan berat badan, dalam se-bulan tak lebih dari lima persennya berat badan. Mengurangi berat badan bukan sekadar mengurangi porsi makan. Diperlukan bimbingan ahli gizi sebelum melakukan perubahan pola makan, diiringi aktivitas fisik serta te-rapi perilaku.
    Memang belum ada jawaban paling tepat untuk menurunkan berat badan. Namun ini bisa dipelajari dari rekomendasi pola diet National Weight Control Registry di Amerika Serikat. Lembaga itu mengumpulkan ribuan data orang yang berhasil menurunkan berat badan lebih dari 13 kilogram dan tetap bertahan dalam berat ideal selama lebih dari lima tahun. Karakteristik pola makan mereka adalah rendah lemak serta asup-an karbohidrat cukup tinggi tapi rendah kalori (1.3001.500 kkal/hari).
    Untuk mempermudah perhitungan asupan, menurut Ari dan Iwan, porsi-nya dikurangi dari yang biasa. "Jika biasanya tiap makan satu porsi, ku-rangi se-pertiganya, begitu juga camilan," kata Ari. Mayoritas anggota yang terdaftar dalam National Weight Control Registry memiliki kebiasaan makan pagi rutin, memantau berat badan sendiri secara berkala, serta berolahraga. Pokoknya, tidak ada cara instan yang sehat dalam menurunkan berat badan.Ahmad Taufik
    Efek Pelangsing
    Menurut dokter ahli penyakit dalam Ari Fahrial Syam, obat pelangsing biasanya merupakan obat penyakit lain yang punya efek samping mengurangi berat badan.
    Obat digitalis
    Jenis obat jantung yang bisa menurunkan berat badan, sehingga sering disalahgunakan. Lama-kelamaan pemakai bisa menderita anoreksia, yaitu keadaan saraf di otak yang menekan atau menghilangkan nafsu makan. Orang biasanya mengalami demam tinggi.
    Obat antispasmodik
    Membuat perut kembung seakan kenyang dan jadi merasa malas makan. Tubuh pun lemas dan tidak berenergi, membuat malas beraktivitas.
    Obat pencahar
    Bersifat laksatif atau menguras perut, kerap digunakan untuk menurunkan berat badan. Padahal, jika digunakan tidak tepat, akan�berbahaya karena dapat mengakibatkan dehidrasi hingga infeksi pencernaan. Penggunaan obat pelangsing yang bersifat pencahar ini dapat menyebabkan usus bereaksi lebih aktif menyerap makanan.�Makanan yang dikonsumsi cepat dibuang sebelum diserap. Bisa menyebabkan juga kekurangan gizi (malnutrisi). Akibatnya, bila konsumsi obat ini dihentikan, tubuh makin bertambah gemuk karena usus jadi lebih efisien dalam menyerap makanan.
    Obat diuretik
    Obat yang menimbulkan keinginan seseorang untuk sering berkemih. Berat badan memang turun sesuai dengan keinginan. Namun cairan tubuh yang keluar juga berlebih. Ancamannya bukan hanya dehidrasi. Elektrolit tubuh juga hilang sehingga mengakibatkan kerja ginjal dan jantung terganggu.
    Obat-obatan lain
    Obat yang bersifat memacu pembakaran kalori dapat merangsang kerja jantung, sehingga menimbulkan gangguan pada jantung.